Beberapa
waktu lalu saya telah mereview sebuah jurnal dari Agus Yulianto, Sulhadi, Ahmad
Lutffi Isnaeni Azis dan Eli Dayati yang judulnya Synthesis of Iron Sand Into
Nano Mn-Ferrite yang terbit pada 2013. Jurnal ini cukup menarik karena
dulu saya pernah ingin mencoba membuat
magnet, hehehe. Kelihatanya Sederhana sih tapi susah juga kalau buat di
Sumbawa. Berikut isi jurnalnya yang terjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan
sidikit penambahan bagan penelitian dan pengurangan kalimat
Indonesia memiliki pasir besi yang sangat berlimpah,
secara umum pasir besi di Indonesia dapat ditemukan di daerah pesisir pantai disepanjang
pantai di samudra India, bagian barat Sumatra hingga bagian timur Indonesia
seperti Bali, Sumbawa dan Lombok. Eksistensi dari material pada mineral ini
menarik perhatian sejumlah peneliti untuk meneliti dan mempleajari material
ini, sehingga material ini dapat diproses hingga menjadi produk yang bernilai
jual. Banyak penelitian yang menyatakan
bahwa pasir besi mengandung besi oksida seperti Magnetite (Fe3O4),
maghemite (γ-Fe2O3) dan hematite (α-Fe2O3)
. dan kadungan mineral ini dapat dijadikan sebagai hard magnet dan soft magnet.
Namun dalam jurnal yang ditulis oleh Agus Y. dkk mengatakan bahwa masih sedikit
penelitian mengenai soft magnet terutama di Indonesia, sehingga mereka
melakukan penelitian mengenai pembuatan soft magnet dari Mn Ferrite. Soft
magnet memiliki karakteristik yang unik diantaranya high initial magnetic
permability , saturation magnetization, electrical resistivity dan low power
losses. Dan Soft magnet biasa diaplikasikan dalam perangkat Microwave, chip
memory computer, penyimpanan media digital, transformer cores dan pada
antenna yang digunakan sebagai
telakomunikasi elektronik. Pada penelitian yang dilakukan sintesis magnet.Mn-ferrite
dilakukan dengan 2 metode yaitu metode presipitasi dan metode sol-gel. Metode
ini memiliki keunggulan diantaranya menghasilkan kemurnian yang tinggi,
homogenitas yang tinggi, ukuran partikel yang kecil, penggunaan energy yang
efecien dan reaksinya tidak memerlukan wadah yang besar dan banyak Terdapat
beberapa metode untuk mensintesis menjadi nano partikel salah duanya adalah
Prespitasi dan sol-gel. Sehingga pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yang telah saya sebutkan diatas, mereka ingin mengetahui perbedaan sintesis
nano Mn-Ferrite dengan metode sol gel dan prespitasi (pengendapan). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil dari metode yang digunakan dan
untuk mengetahui metode yang tepat danlam menghasilkan Mn ferrite nanopartikel
yang murni (pure).
2. EXPERIMENTAL
2.1
Material dari Pasir Besi
Berdasarkan penelitian yang lain,
diketahui material magnetic yang dominan pada pasir besi adalah magnetite (Fe3O4).
Butir magnetic diekstraksi dan dimurnikan dari pasir besi yang didapatkan dari
lokasi tertutup di daerah pesisir utara jawa, Indonesia.. Ekstraksi dilakukan
secara manual dan mekanis kemudian dimurnikan dengan grounding dan diayak. Metode pemurnian ini menghasilkan 99% powder
magnetic yang murni. Powder tersebut digunakan dalam penelitian ini
2.2
Prosedur Presipitasi
Terdapat 2 prekursor yang digunakan dalam pembuatan
Mn-Ferrite dengan metode presipitasi diantaranya MnCl2 dan FeCl3. Prekursor
tersebut didapatkan dari MnO2 dan Fe3O4 yang
dilartukan dengan 36% HCl dan distirer selama 15 menit, Reaksi yang terjadi
adalah
MnO2 + 4 HCl
-> MnCl2 + Cl2
Fe3O4 +
8 HCl -> FeCl2 + 4 H2O
Setelah itu disaring dengan kertas saring untuk
memisahkan dengan pengotornya. Larutan MnCl2 dan larutan FeCl2 dengan konsentrasi 1:1, masing-masing di campur dengan larutan 21% NaOH dan 21% NH4OH hingga
perbandingan konsentrasi rasionya 1:2 . Setelah bereaksi selama 5 menit akan
dihasilkan endapan berwarna hitam.
Sample
hasil prespitasi kemudian dipisahkan dari pengotornya dan dibilas beberapa kali
dengan aquadest. Setelah itu endapan lumpur dikeringkan atau diuapkan hingga
mendapatkan endapan yang kering . Endapan yang kering tersebut kemudian
dipanaskan dengan microwave selama 20 menit dan pada suhu 70 OC
untuk mendapatkan material padatan.
2.3 Sintesis
menggunakan Metode Sol Gel
Pada Metode ini precursor yang digunakan adalah Besi
(III) Nitrat dan Mangang (III) nitrat
yang didaptkan dari Magnetite (Fe2O3) dan Mangan dioksida (MnO2) yang
telah di campurkan dengan asam nitrat (HNO3). Prekursor 0.2 mol besi nitrat dan 0.1 mol
mangan nitrat dicampurkan dan ditambahkan 100 ml pelarut ethylene glycol,
konsentrasi antara NO3- : etylen glycol adalah 1:1. Larutan kemudian
di Stirer selama 2 jam dengan suhu 100 OC untuk menghomgenkan
larutan dan sol transparan kemudian di dinginkan pada suhu ruangan. Setelah itu
etanol ditambahkan sedikit demi sedikit sambil distrirer untuk hingga
terbentuknya gel. Etanol bertujuan untuk meningkatkan solubilitas sol. Kemudian
gel yang di dapatkan dipanaskan pada suhu 150 OC selama 2 jam untuk
mendapatkan ukuran Nanopartikel. Setelah
itu partikel gel yang kering dipanaskan kembali pada suhu 350-700 OC
selama 2 jam.
Padatan yang dihasilkan dari kedua metode tersebut dikarekterisasi
dengan X-ray Diffraction untuk melihat struktur dan kemurnian Mn-Ferrite yang
dihasilkan. XRF juga digunakan untuk melihat element material yang terbentuk.
Untuk temen-temen yang penasaran mengenai Hasil percobaan dan Kesimpulannya, saya akan posting di post selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar